Rabu, 22 Desember 2010

Benarkah kau sudah mengenalku??

Inilah diriku apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada.
Dua hal yang senantiasa ada dan menyertai setiap langkahku.
Dua sisi kehidupan yang menghiasi keseharianku.
Apakah kau sudah mengenalku?

Ketika hanya beberapa kali kita bertemu,
Mungkin hanya tampilan fisik sumber penilaianmu,
Dan sedikit tingkah laku yang membekas di ingatanmu.
Dan apa itu cukup untuk mengatakan bahwa diriku ini orang yang baik??
belum


Apa kau sudah mengenalku?

Ketika hanya melalui dunia maya kau tahu tentang diriku
Ketika hanya melalui obrolan teman-teman mengenai diriku.
Apa itu sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa aku termasuk orang yang jahat???
Belum

Ketika beberapa kali kau bertemu denganku di masjid.
Beberapa kali kau menemukanku di majlis ta’lim.
Apa itu sudah cukup untuk menyatakan bahwa diri ini adalah manusia yang sholeh???
Belum

Itu belum cukup saudaraku,
Kau baru tahu sedikit tentang diriku,
Kau bariu tahu sekedar kulit dari kehidupanku.
Bisa jadi semakin kau mengenalku, kau akan menemukan banyak sifat buruk dan aib yang terpendam.
Dan bisa jadi semakin kau tahu tentang diriku, akan kau temukan kebaikan-kebaikan yang memotifasi.

Apakah kau sudah mengenalku??

Untuk tahu lebih jauh tentangku, dengan segala kebaikan dan kaburukanku. Bolehlah kita ambil cara Umar bin Khottob untuk bisa menilai seseorang dari sumber yang valid.

Suatu ketika ada seorang laki-laki yang meminta jabatan kepada Umar bin Khottob. Umar ingin tahu lebih jauh tentang laki-laki ini dan sekaligus menilai kelayakannya.
Maka Umar bertaka,”Bawalah orang yang mengenalmu kesini.”

Lelaki itu lalu pulang dan kembali dengan membawa seorang teman. Lalu Umar bertanya kepada orang itu.
”Apakah engkau kenal dengan orang ini?’
”ya”

”Apakah engkau tetangganya dan tahu keadaan yang sebenarnya?’ umar bertanya.
”Tidak” kata orang itu.

”Apakah engkau pernah menemaninya dalam perjalanan hingga engkau tahu pasti perangai dan akhlaknya?”
”Tidak.”

”Apakah engkau pernah berhubungan masalah uang dengan orang itu hingga engkau tahu bahwa dia sangat takut memakan barang yang haram?’
”Tidak”.

”Apakah engkau hanya mengenalnya di masjid ketika dia berdiri dan duduk di masjid?”
”Ya”.

”enyahlah kau dari sini. Engkau tidak mengenalnya!” kata Umar kepada orang tersebut.

Dalam riwayat lain disebutkan, seseorang berkata kepada Amirul Mu’minin Umar bin Khottob bahwa si Fulan itu seseorang yang jujur. Maka Amirul Mu’minin bertanya,
”Apakah engkau pernah menempuh perjalanan bersamanya?”
”Tidak”

”Apakah pernah terjadi permusuhan antara engkau dan dia?” Tanya Umar.
”Tidak”.

”Apakah engkau pernah memberinya amanat?”
”Tidak”

”kalau begitu, engkau tidak mengenalnya selain melihatnya mengangkat dan menundukkan kepalanya di masjid.”Kata Umar.

Kenalilah diriku dan kenalilah orang lain secara benar, sebelum kau memberikan penilaian kepadanya.
Kalau belum bisa mengenalnya sendiri, maka carilah informasi dari orang yang benar-benar mengenalnya.

kenalilah diriku,
dan aku juga akan berusaha mengenali dirimu





Khomsun Arifin,
Pagi yang segar ketika keringat masih membasuh tubuh.
22122010

0 komentar:

Posting Komentar