Selasa, 28 Desember 2010

Hari ini apa yang akan kutulis?

Manusia seperti sebuah buku.
cover depan adalah tgl lahir.
cover belakang adalah tgl kematian.

Tiap lembarnya, adalah tiap² hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan.

Ada buku yg tebal,
ada buku yg tipis.

Ada buku yg menarik dibaca,
ada yg tidak sama sekali.
Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai.
Yg hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat.

Sama dengan hidup kita,
seburuk apapun kemarin,
Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.

Kita selalu diberi kesempatan yg baru utk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya, memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita yg sudah ditetapkanNya untuk kita masing².

Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal² yg benar.

Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupanmu selesai, engkau didapati sebagai pribadi yg berkenan kepadaNya.

Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan teladan bagi generasi setelahnya.

Selamat menulis di buku kehidupanmu, dengan tinta cinta dan pena kebijakan





abas@siapkpu
Read More......

Kamis, 23 Desember 2010

inisiator dalam kebaikan??? kenapa tidak!!!

Musholla kecil itu sudah tampak lumayan ramai oleh jamaah yang menantikan waktu sholat Isya. Beberapa baru masuk dengan jaket yang membalut tubuh serta tas besar yang menghiasi tangannya..

Itulah sebuah mushollah disebuah stasiun di ibu kota. Para jamaah nota bene adalah calon penumpang kereta yang menyempatkan diri untuk menunaikan kewajiban pada Rabbnya disaat ribuan calon penumpang lain hanya duduk-duduk menunggu kereta datang.
Dari kejauhan terdengar sayup-sayup kumandang adzan, memang kurang jelas suaranya.
Serta merta ada orang didepan musholla yang berseru,” sudah adzan pak, silakan.’

Semua jamaah terdiam dan saling memandang. Lumayan lama keadaan hening, hanya tatapan mata yang seolah saling tunjuk untuk memulai sesuatu.
Disaat keheningan itu, dari pojok depan tiba-tiba berkumandang suara lantang, keras nan merdu.
Suara adzan meluncur dari bibir indah seorang pemuda. Pemuda yang kelihatannya juga akan bepergian jauh. Tampak dari pakaian dan perbekalan yang ada disampingnya.
Suasana menjadi hidup. Bak seorang dirijen, setiap lantunan suara adzan, langsung dijawab oleh jamaah lain.
Begitu seterusnya hingga adzan berakhir. Dan dimulailah sholat berjamaah, bersujud pada Rabb seluruh alam.
.......................................
.......................................
Dini hari, beberapa saat sebelum shubuh, kereta sudah sampai di stasiun terakhir. Tanpa komando, seluruh penumpang langsung berhamburan keluar. Saat itu menunjukkan pukul 03.30. masih terlalu pagi untuk menuju tujuan.

Akhirnya, musholla stasiun menjadi pilihan utama. Takjub saat itu, melihat musholla yang lumayan besar dan bagus. Kucoba untuk membandingkan dengan keadaan musholla di stasiun lain yang kondisinya tidak lebih baik dari musholla itu. Padahal yang kuinjak saat ini adalah stasiun kecil, tapi mempunyai tempat ibadah yang bagus dan terawat. Subhanallah.
Masih ada waktu untuk sedikit ”ngobrol” dengan Sang Pencipta.

Dan masuklah waktu shubuh. Dari luar stasiun, samar-samar suara adzan masuk ke telinga. Ternyata sama dengan kondisi sebelumnya. Suasanapun hening, hanya tatapan mata yang saling mencari.
Tiba-tiba dari pojok kiri depan seorang pemuda berdiri dan langsung melantunkan dzan dari mulutnya. Walaupun dengan suara agak serak, namun kumandang adzan itu mampu membangunkan jiwa jamaah dan orang-orang di dalam stasiun. Dan dimulailah sholat shubuh berjamaah di negeri yang asing ini.
...................................
...................................
Tidak semua orang mampu untuk menjadi seorang pionir,
Tidak semua dari kita yang mamapu untuk mengajak dirinya menjadi yang pertama melakukan suatu kebaikan,
Dan tidak semua orang punya inisiatif dan mampu merealisasikan inisiatif itu dalam tindakan nyata.
Pemuda itu, walaupun masih muda dan banyak orang-orang yang lebih senior saat itu, mampu untuk menjadi seorang inisiator dan pendobrak suasana.
Dia mampu melawan rasa malu, grogi, rasa ga enak, dan berbagai ketakuatan lain yang membayanginya.
Dia mampu memaksa jiwa dan badannya untuk bersegera dalam melakukan kebaikan.
Walaupun suaranya tak seberapa bagus, tapi keberaniannya menunjukkan kualitas dirinya.

Kalau untuk melakukan kebikan, kenapa harus malu!!!
Kalau untuk mengajak manusia menuju Ridho Allah, kenapa kita selalu banyak pertimbangan yang akhirnya tidak jadi kita lakukan,
Kenapa kita tidak mampu membangun kekuatan diri untuk bersegera dalam kebaikan......

Kesempatan untuk melakuakn kebaikan itu banyak tersebar di sekeliling kita,
Cuma, apakah kita mampu untuk menangkap peluang tersebut dan merealisasikan peluang kebaikan menjadi tindakan nyata.

Mari ................
fastabikul Khoirat




khomsun arifin
oleh-oleh dari perjalanan panjang

Read More......

Rabu, 22 Desember 2010

Benarkah kau sudah mengenalku??

Inilah diriku apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada.
Dua hal yang senantiasa ada dan menyertai setiap langkahku.
Dua sisi kehidupan yang menghiasi keseharianku.
Apakah kau sudah mengenalku?

Ketika hanya beberapa kali kita bertemu,
Mungkin hanya tampilan fisik sumber penilaianmu,
Dan sedikit tingkah laku yang membekas di ingatanmu.
Dan apa itu cukup untuk mengatakan bahwa diriku ini orang yang baik??
belum

Apa kau sudah mengenalku?

Ketika hanya melalui dunia maya kau tahu tentang diriku
Ketika hanya melalui obrolan teman-teman mengenai diriku.
Apa itu sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa aku termasuk orang yang jahat???
Belum

Ketika beberapa kali kau bertemu denganku di masjid.
Beberapa kali kau menemukanku di majlis ta’lim.
Apa itu sudah cukup untuk menyatakan bahwa diri ini adalah manusia yang sholeh???
Belum

Itu belum cukup saudaraku,
Kau baru tahu sedikit tentang diriku,
Kau bariu tahu sekedar kulit dari kehidupanku.
Bisa jadi semakin kau mengenalku, kau akan menemukan banyak sifat buruk dan aib yang terpendam.
Dan bisa jadi semakin kau tahu tentang diriku, akan kau temukan kebaikan-kebaikan yang memotifasi.

Apakah kau sudah mengenalku??

Untuk tahu lebih jauh tentangku, dengan segala kebaikan dan kaburukanku. Bolehlah kita ambil cara Umar bin Khottob untuk bisa menilai seseorang dari sumber yang valid.

Suatu ketika ada seorang laki-laki yang meminta jabatan kepada Umar bin Khottob. Umar ingin tahu lebih jauh tentang laki-laki ini dan sekaligus menilai kelayakannya.
Maka Umar bertaka,”Bawalah orang yang mengenalmu kesini.”

Lelaki itu lalu pulang dan kembali dengan membawa seorang teman. Lalu Umar bertanya kepada orang itu.
”Apakah engkau kenal dengan orang ini?’
”ya”

”Apakah engkau tetangganya dan tahu keadaan yang sebenarnya?’ umar bertanya.
”Tidak” kata orang itu.

”Apakah engkau pernah menemaninya dalam perjalanan hingga engkau tahu pasti perangai dan akhlaknya?”
”Tidak.”

”Apakah engkau pernah berhubungan masalah uang dengan orang itu hingga engkau tahu bahwa dia sangat takut memakan barang yang haram?’
”Tidak”.

”Apakah engkau hanya mengenalnya di masjid ketika dia berdiri dan duduk di masjid?”
”Ya”.

”enyahlah kau dari sini. Engkau tidak mengenalnya!” kata Umar kepada orang tersebut.

Dalam riwayat lain disebutkan, seseorang berkata kepada Amirul Mu’minin Umar bin Khottob bahwa si Fulan itu seseorang yang jujur. Maka Amirul Mu’minin bertanya,
”Apakah engkau pernah menempuh perjalanan bersamanya?”
”Tidak”

”Apakah pernah terjadi permusuhan antara engkau dan dia?” Tanya Umar.
”Tidak”.

”Apakah engkau pernah memberinya amanat?”
”Tidak”

”kalau begitu, engkau tidak mengenalnya selain melihatnya mengangkat dan menundukkan kepalanya di masjid.”Kata Umar.

Kenalilah diriku dan kenalilah orang lain secara benar, sebelum kau memberikan penilaian kepadanya.
Kalau belum bisa mengenalnya sendiri, maka carilah informasi dari orang yang benar-benar mengenalnya.

kenalilah diriku,
dan aku juga akan berusaha mengenali dirimu





Khomsun Arifin,
Pagi yang segar ketika keringat masih membasuh tubuh.
22122010

Read More......

dia yang menuntunku pulang

Sabtu pagi sampai sore,
Masih melaksanakan amanah dan tugas di Jakarta.
Jakarta Timur-Jakarta Pusat-Jakarta Utara.

Sabtu petang,
Berhasil sampai di kos dengan tenaga yanng sedikit terhempas di jalan dan segera prepare barang dan perlengkapan

Sabtu malam,
Stasiun jatinegara menjadi tempat singgah, kereta api segera mengantarkan diri menuju kutoarjo.

Ahad dini hari,
Beberapa saat sebelum shubuh, terlantar di stasiun di sebuah kota yang baru pertama kali kukunjungi.
Masjidpun menjadi pilihan utama menunggu mentari bersinar.
Dan angkot menjadi alternatif menuju hotel tempat teman-teman yang lebih dulu sampai menginap.

Ahad pagi,
Pantai laut selatan menjadi tujuan. Berjalan di tepi pantai, bertiup angin berhembus.
Sejenak mensyukuri anugerah Illahi. Merefresh otak dan pikiran. Suasana segar pedesaan berlanjut deburan ombak indah menawan.
Sepak bola pantai berhasil mengobati kenangan masa-masa kuliah. Sejenak, tapi cukup menguras tenaga.

Ahad siang,
walimah seorang sahabat di Purworejo. Pernikahan urutan keempat dari 52 orang angkatan kami. Dan ini berarti, sahabat ini harus menunaikan push up sebanyak 48 kali.
di tengah hadirin yang berbahagia menyambut pasangan baru ini, kami minta waktu untuk sebuah "eksekusi".
Push up 48 kali sebagai komitmen kesepakatan kami.
Dan Alhamdulillah itu terlaksana dengan baik.

Masih di ahad siang sekitar pukul 13.00.
Timbul rencana pulang kampung walaupun sebelumnya tak ada rencana untuk itu. Mumpung ada teman dan keluarganya yang bawa mobil, alhamdulillah bisa nebeng. Walaupun tidak langsung ke rumah. Tapi ga apa-apa.

Langsung berangkat menuju Jogja, singgah sejenak di kediaman adik dari seorang sahabat,
Lalu berlanjut naik turun gunung di gunung kidul.
pemandangan menawan di ketinggian. tantangan berkeloknya jalan, berputar membelah gunung.
naik, turun, putar, belok, itulah hiasan perjalanan. dan seprti itu pula jalan kehidupan yang kita lalui.
Badanpun sudah mulai ga karuan.

Ahad petang,
Sampailah di kota Pacitan. Rumah seorang sahabat yang baru pulang dari Batam.
Hanya sejenak diriku mampir di rumahnya.
sebentar menginjakkan kaki menyentuh bumi, setelah sekian lama berada dalam kuda besi.

Segera mencari bus untuk menuju Ponorogo tercinta karena hari mulai malam.
"masih ada ga ya, bus yang ke ponorogo?"
Dan ternyata tinggal satu bus yang akan berangkat dan itu bus terakhir.

Berlanjutlah perjalananku.
Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam molor menjadi 3 jam karena bus ngetemnya lama buanget. Bahkan banyak penumpang yang marah-marah gara-gara sopir tak kunjung memberangkatkan bus dan malah ngobrol sambil ketawa-ketawa di warung seberang jalan.

Ahad malam sekitar pukul 21.30
Sempat terlantar di kota kelahiran. Lengkap dengan guyuran gerimis hujan dan dilanda kelaparan. Lengkaplah sudah !!!
Sejenak menunaikan kewajiban sholat maghrib-isya jama’ qoshor di masjid terbesar di kotaku,
Mulai berjalan menuju rumah tinggal sambil mengenang perjalanan panjang di luar rencana.

Jam 22.00 baru nyampe rumah. Alhamdulillah langsung disambut keluarga dengan hangat.
Ngobrol melepas kangen dan bertukar kisah.

Senin jam 11.00
Sudah harus ada di terminal karena bus akan berangkat.
Bus dari Ponorogo menuju Jakarta.
Terpaksa meninggalkan keluarga tercinta untuk menuju ibu kota menunaikan tugas negara.
Kalau kuhitung-hitung, diriku berada di rumah hanya beberapa saat.
Ditambah badan serasa patah-patah setelah menempuh perjalanan sangat panjang dan melelahkan.

Dan akhirnya jalan panjang kembali kunikmati dari balik kaca sebuah bus executive.
Hamparan sawah, rimbunnya hutan melambai seolah berpamitan denganku.
Inilah saatnya tidur panjang, sebagai pengganti waktu istirahat yang hilang dua hari terakhir ini.
Dan kusiapkan tubuh, karena esok amanah sudah menanti.
Kerja-kuliah-dan banyak lagi.

Sebuah perjalanan yang luar biasa....

Sempat kuberpikir dan merenung, apa yang membuatku memutuskan untuk pulang ke kampung walaupun dari segi waktu dan tenaga sangat terbatas.

Ternyata, tarikan batin anak-orang tua yang menuntun jiwaku menuju rumah.
Rasa sayang dan rindu ayah-ibu yang membuatku mellupakan rasa lelah dan remuk badan.

Asalkan bertemu dan berkisah dengan ibu, rasa lelah terobati,
Asalkan bisa kucium kedua tangan beliau, hilang sudah beban di jiwa.
Asalkan bisa menatap wajah beliau yang berhiaskan senyum nan cerah, kan kutempuh perjalanan panjang walaupun penuh perjuangan.

Selagi Allah masih memberikan waktu.
Sebelum saat itu datang,
Ketika beliau meninggalkanku, atau aku yang meninggalkan beliau.
Karena saat itu pasti datang menghampiri.



Khomsun Arifin
suatu pagi di hari ibu
Read More......

Selasa, 21 Desember 2010

iseng-iseng buat buah karya




Masa-masa SMA yang penuh ekspresi,
proses pencarian diri.
banyak hal kucoba dan kucari.

dan berusaha menyelami diri dalam karya seni.
iseng-iseng melukis dan buat karya seni....
sebagai sarana ekspresi diri.

walaupun ga  bagus,
tapi bisa memuaskan batin.

karya seni buatan tangan sendiri
Read More......

Setan pun Takut

pada suatu malam dikala itu masih begitu hening.. setan menghampiri seorang manusia. entah bagaimana awalnya akhirnya mereka berdua sepakat untuk mengikat tali persahabatan.

ketika waktu subuh berakhir dan manusia itu tidak mengerjakan sholat, maka setan pun tersenyum sambil brgumam "Orang ini memang boleh menjadi sahabatku...!"
begitupun ketika waktu dzuhur orang itu tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin "rupanya orang ini benar-benar bakal menjadi sahabat sejatiku di akhirat nanti...!"

ketika waktu ashar hampir habis tetapi setan melihat temannya (manusia) itu masih juga asyik dengan kegiatannya. setan mulai terdiam...!

kemudian ketika datang waktunya maghrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, setan mulai gelisah. senyumnya sudah berubah menjadi kecut!

setan mulai murung. dari wajahnya nampak bahwa ia sedang mengingat-ingat sesuatu yang dialami nenek moyangnya!!

dan akhirnya ketika ketika dilihatnya sahabatnya (manusia) itu tidak juga mengerjakan shalat isya, maka setan itu sangat panik!!! ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan. " wahai sobat.. aku terpaksa memutuskan persahabatan kita!!"

Dengan penuh keheranan manusia itu bertanya, " kenapa engkau ingkar janji, bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat?"

" Aku takut!!" jawab setan dengan suara gemetar." Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud kepada Adam, telah dilaknat-Nya hingga akhir kiamat!! apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud langsung kepada-Nya! tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu!!" kata setan sambil berlalu pergi meninggalkan manusia itu.




ridwan@siapkpu
Read More......

TAKLUKKAN DIRI SENDIRI

Selama kita masih DIBODOHI oleh KEINGINAN-KEINGINAN,
Selama itu pula kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan.

Kita harus mampu menaklukkan diri sendiri,
Dari perbuatan yang menghinakan menghinakan diri
Dari KEBANGGAAN SEMU dengan banyaknya harta

Musuh yang paling besar adalah diri kita sendiri
Benteng hitam yang paling kokoh adalah nafsu
Yang bersemayam di dalam dada ini
Taklukkan diri sendiri niscaya akan dapat menaklukkan dunia
Perangi hawa nafsu niscaya akan mendapat kemenangan

Apabila syetan telah menggerogoti dada,
Memompa nafsu,
Menggerayangi kalbu,
Sehingga menjadi takut dan was-was dengan KEMISKINAN,
Maka segeralah berlindung kepada Sang Pencipta

DAN JIKA KAMU DITIMPA SUATU GODAAN SYETAN , MAKA BERLINDUNGLAHKEPADA ALLAH. SESUNGGUHNYA ALLAH MAHA MENDENGAR DAN MAHA MENGETAHUI”
(QS AL’Araaf (7) :200)

Tekan segala keinginan yang kurang bermanfaat;
Perteguh hati dengan perbuatan-perbuatan yang baik;
Dan benahi hati dari dendam kesumat, iri dan dengki
Hilangkan rasa bangga terhadap diri sendiri dan merendahkan orang lain.

Ketuklah pintu Rab-mu ketika marah, membenci sesuatu,
jiwa tergoncang dan jiwa labil..
Ikhlaskan dan bertawakkallah kepada-Nya

“...DAN HATI MEREKA MENJADI TENTRAM DENGAN MENGINGAT ALLAH
(ZIKRULLAH).INGATLAH HANYA DENGAN MENGINGAT ALLAH LAH HATI MENJADI TENTRAM
(QS Ar-Ra’d (13) : 28)

Allah-lah mata air ketentraman batin.
Nafsu menjadi dingin dengan melakukan perintah-NYA
Mata menjadi sejuk dengan ber”tamu” kepada-NYA saat malam tiba;

Dengan bertakwa kepada-NYA
Keresahan berubah menjadi kesenangan.

Hanya dengan mengingat-NYA ,
Kita akan mampu menekan hawa nafsu, egoisme dan kecongkakan diri
dan berhenti dari kemaksiatan.

"Yaitu orang-orang yang apabila mereka berbuat dosa dan menganiaya diri mereka sendiri, mereka segera ingat Allah dan langsung memohon ampun atas dosa-dosanya dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa tersebut." ( QS Ali Imran : 135)

Dengan menaklukkan diri sendiri
Kita telah terbebas dari penjara kesengsaraan,
Telah terhindar dari jalan yang berlubang
Telah menyingkir dari badai yang menggulung,
Telah terbebas dari penyakit hati, dan
Telah lepas dari ikatan kita dengan syetan
Seperti camar yang menari diatas awan.
Ia jauh dari pemangsa
Dan berbahagia di lengkung indahnya pelangi.

Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri.
Dia bagaikan tali tali rantai
Yang mengikat tawanan dengan kekuatan besinya.
Hanya dengan melepaskan diri darinya,
Hidup kita akan menjadi sentosa
Sebab tidak akan ada lagi yang mengikat kita
Untuk terbang menuju kebahagiaan hakiki.

Jadilah seperti mawar
Jangan seperti benalu yang tidak berharga,
Jangan seperti debu yang tidak bernilai,
Jangan seperti batu yang terinjak-injak dijalanan.

Jadilah keras seperti intan
Yang bersemayam di persembunyiannya yang kokoh
Yang hanya keluar untuk sang Pemilik-Nya
Kemurnian intan selalu terjaga,
Kesejukan sinarnya melebihi embun pagi diujung daun
Lekukan wajahnya kian memancarkan ketenangan
Namun dia kokoh melebihi bebatuan....

Jangan sampai cahayamu padam
Karena sebuah bola api yang kecil
Karena seekor serangga yang haus,
Bola api dan serangga bukanlah halangan
Untuk tetap melebarkan sayap keindahanmu
Jangan sampai kesulitan hidup membuatmu menyerah!

Jika ingin hidup...
Maka kehidupan itu berada ditengah-tengah bahaya,
Maka kehidupan itu akan penuh dengan kesulitan
Janganlah menghindar darinya...
Atasilah kesulitan-kesulitan itu.
Kesulitan selalu merupakan berkah yang tersembunyi
Karena akan mendatangkan yang terbaik.

Tidak ada jalan lain yang harus kita lewati
Selain jalan menuju Rahmat-NYA.

Tidak ada pintu yang kita ketuk
Saat seluruh pintu manusia tertutup untuk kita,
Kecuali Pintu-Nya.

Tiada tali yang kuat tuk tempat bergantung
Selain tali-NYA

Dan tidak ada karunia yang kita harapkan,
Kecuali karuniaNYA

YA Allah ..
Ya Rahman ...
Ya Rahim...
Ya Tuhan kami..
Hati kami telah lelah,
Tenaga kami telah terkuras
Airmata telah melelehkan semangat kami,
Langkah kamipun telah gontai
Dan bumi tempat kami berpijakpun telah bergoyang.

Ya Allah yang sinar-Mu memenuhi Timur dan Barat,
Terangilah pula kiranya hati kami
Dan bersihkan airmata kami dengan kesabaran dan ketenangan
Angkatlah Hijab kesulitan yang membuat airmata kami menetes
Lupakanlah ingatan kami akan awan hitam yang melekat
Dan ringankanlah langkah kami yang gontai ...
Menuju ampunan dan keridloan-Mu

Ya Allah sempurnakanlah sinar-Mu
Tunjukilah dan bimbinglah kami,
Besarlah rasa maaf-Mu,
Maafkanlah dosa-dosa kami
Hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami
Bagi-Mulah segala puja dan puji....


Bulan Cahaya


Ogifebri@siapkpu
Read More......

Kamis, 09 Desember 2010

Harus terlambat lagi kah????

Hari ini..
Seperti biasa aku terlambat lagi sampai di kantor..
Telat lagi, dan telat lagi..
Sejak itu aku mulai berpikir..
Betapa aku kehilangan banyak penghasilan dari semua keterlambatanku??
potongan gaji sudah menghantui

Betapa ruginya aku??
Badanku masih terlalu sehat untuk bisa datang lebih awal..
Waktuku masih terlalu sayang untuk diganjar dengan sebuah keterlambatan..
Mulai saat ini aku akan usahakan tidak akan terlambat lagi absen pagi..

Hari ini lagi..
Seperti biasa aku terlambat sarapan pagi..
Perutku keroncongan minta di isi..
Aku harus langkahkan kaki ke kantin..
hingga aku tidak berada di tempat kerja pagi ini..

Tapi tidak seperti hari-hari biasa di kantin..
Tim penegak disiplin memasukkan namaku dalam daftar hitamnya..
(ada pekan disiplin di kantor dalam rangka hari anti korupsi)

Betapa tidak menyenangkan raut wajahnya melihatku??
Betapa malunya nanti saat apel namaku disebut Kepala Kantor ??

Panggilan menuju ruang Kepatuhan Internal pun tinggal menunggu waktu..
wawancara bagai terdakwa di muka sidang sudah di depan mata.
Mulai saat ini aku akan berusaha untuk lebih disiplin lagi..

Hari ini juga..
Seperti biasa adzan dzhuhur dan ‘ashar dikumandangkan..
Alhamdulillah..
Untuk kasus yang satu ini aku tidak terlambat..

Masih seperti hari-hari biasa..
Shaf-shaf masjid belum terisi penuh..

Seandainya aku terlambat..
Betapa tidak menyenangkan??
Malaikat memasukkan namaku dalam buku catatan amalku..
Tidak akan luput..
Dan tidak akan pernah bisa luput..

Betapa malunya nanti ketika ditanya Allah ‘azza wa jalla di hari kiamat??
Betapa aku kehilangan banyak pahala dari keterlambatanku??
Betapa ruginya aku??

Membela absen kantor mati-matian..
Membela duduk di tempat kerja dari pagi hingga petang dengan setia..

Tapi..
Mengabaikan seruan ilahi..
Menunda-nunda dengan alasan sibuk atau asyik bermain game..
Pasti dan pasti..

Laknat Allah di dunia dan akhirat tinggal menunggu waktu..
Mulai hari ini kupatrikan dalam hati..
aku akan berusaha untuk tidak akan terlambat..
Menjawab panggilanmu ya Allah..


Haruskah aku terlambat ketiga kalinya untuk kasus yang berbeda?




taufik@siapkpu
Read More......

Jumat, 03 Desember 2010

Bersih-Bersih itu dari atas

Ahad pagi adalah hari favorit bagi Nisa
Segera setelah shubuh wajah gadis imut yang masih duduk di bangku kelas 2 sebuah SD Islam ini tampak ceria.

Kenapa ??

Karena Ahad adalah waktu untuk bisa berkumpul dengan keluarganya, ayah dan bunda tersayang.
Maklum, kedua orang tuanya adalah orang sibuk. Mereka berdua adalah pejabat dan pegawai di sebuah instansi pemerintahan dengan jadwal sangat padat.

Senin sampai jumat, kedua orang tuanya berangkat pagi pulang malam.
Jarang sekali Nisa bertemu kedua orang tuanya, apalagi ngobrol..
Bahkan hari sabtu orang tuanya sering mendapat tugas, sehingga dia tetap kesepian dirumah. Hanya pembantu yang menemaninya.
Dan ternyata gadis kecil inipun bisa mengerti keadaan orang tuanya.

Ahad pagi adalah jadwal rutin keluarga kecil itu untuk berkumpul.
Kadang mereka mengisi waktu denganh liburan dan kadang cukup diisi dengan beraktivitas di rumah.

Dan kali ini, ahad pagi dihabiskan di rumah tercinta.
Bersih-bersih rumah, memasak, lalu dilanjutkan makan bersama. Hal yang terlihat sederhana tetapi sangat bermakna bagi Nisa. Moment yang sangat langka yang hanya bisa dijumpainya sepekan sekali.
…………………………….

Bersih-bersih rumahpun dimulai.
Rumah mungil di pinggiran kota itupun dijamah dari ruang belakanng hingga halaman depan.
Nisa, gadis kecil yang menggemaskan, juga tak ketinggalan berpartisipasi. Dipegangnya sebuah kemoceng kecil, sambil berlari-larian dibersihkannya meja dan kursi yang dilewatinya.

Melihat sang ibu membersihkan lemari, Nisa bergegas menghampirinya.
“kok bunda membersihkan lemarinya seperti itu. Kok di bersihkan dari bawah??”
“kan biar bersih sayang.” Sapa sang ibu dengan lembut.
“kata ibu guru, kala membersihkan itu dari atas, trus dilanjutin membersihkan bagian bawah.” Kata Nisa.

‘kenapa seperti itu?” sangn ibu memancing.
“karena kalau dibersihkan yanng bawah dulul, nanti yang bawah kotor lagi, karena terkena kotoran dari atas. Jadi bunda harus membersihkan lagi.”
“tapi kalau bunda membersihkan dari atas, bunda tidak perlu ngulangi pekerjaan lagi.”
“dari atas lalu ke bawahnya, terus kebawahnya, terus baru lantainya dibersihkan.”

“kata ibu guru, denngan cara seperti itu, nanti semuanya bisa cepat bersih.”
“kalau dari bawah dulu, nanti tidak bersih-bersih.”
“jadi, ayo bunda kita bersihkan mulai dari atas.” Teriak gadis imut dengan nada khas anak kecil.

Sejenak termenung sang ibu mendengar celoteh puteri kecilnya.
Dalam batinnya, sang bunda merenung,
“Jadi kalau bersih-bersih di kantor mungkin juga seperti cara bersih-bersih lemari ini.”





menjelang sore di kantor tercinta

Read More......

Kamis, 02 Desember 2010

jangan percaya omongan lelaki

Suasana kelas itu terlihat serius, dosen menjelaskan dan mahasiswa mendengarkan materi yang disampaikan.
Dari awal kuliah sampai akhir mau pulang, yang terasa hanya sunyi, senyap, dan hanya terdengar satu jenis suara, yaitu suara dosen yang mengajar.
Memang kelas itu dikenal dengan kelas “kebatinan”.

Cuma dosen terus yang ngomong.
Ketika ditanya, tidak ada mahasiswa yang jawab.
(bisa berarti ini mahasiswanya tidak tahu jawabannya, atau mahasiswanya tahu tapi males buat jawab, atau bisa jadi mahasiswanya ngerasa itu pertanyaan sepele, jadi ga mau jawab. He…he…..tapi kayaknya memang ga tahu jawabannya deh……)

Ketika dosen mempersilakan bertanya, tak ada satupun mahasiswa yang mengajukan pertanyaan.
(bisa berarti mahasiswanya sudah paham semua materi kuliah, atau mahasiswa tidak tahu apa yang mesti ditanyakan karena ga mengerti sama sekali pelajaran yang disampaikan. Dan kemungkinan opsi kedua yang sering terjadi…..)

Dosen pun sedikit memaklumi, karena yang diajarnya adalah para pegawai yang meluangkan waktu sepulang kerja untuk masuk kuliah (kuliah malam)

Di sisa-sisa tenaga itulah mahasiswa memaksakan diri untuk tetap belajar dan mengasah otak.
Memang luar biasa semangatnya dan tentunya banyak motivasi yang melatarbelakanginya.
Ada yang ngejar gelar buat pekerjaannya, ada pengen cepet lululs biar diizinkan nikah, ada yang karena paksaan, dan lainnya.
Apapun motivasinya, kini mereka berkumpul dalam sebuah kelas dan mendengarkan materi dari dosen.
…………………………….

Memang kelas itu beraliran “kebatinan”,
Dosen menjelaskan, mahasiswa diam
Dosen bertanya, mahasiswa tetap tegar dengan ke diam annya
Dosen mempersilakan bertanya, mahasiswa tak bergeming dari diamnya,
Dosen berusaha melucu, susah sekali mahasiswa untuk tertawa, tetap sunyi sepi.
Dosen mengakhiri pelajaran, baru mahasiswa tampak ceria, suara mulai terdengar membahana.
Dasar……!!!!!
……………………………………………

Suatu ketika pria yang sudah cukup umur ini ingin membangkitkan semangat bicara mahasiswanya.
Di lontarkanlah sebuah iming-iming untuk yang bisa menjawab pertanyaan yang beliau berikan.

yang bisa jawab nanti dapat nilai A” begitu iming-imingnya.
Tapi tawaran ini khusus untuk mahasiswi (yang perempuan doang).

wah, ga adil ini pak!” protes mahasiswa (yang laki-laki)
Kalo untuk masalah nilai gini, mahasiswa jadi semangat dan berubahlah suasana kelas yang sunyi menjadi sedikit hidup.
Dan dosenpun tetap pada pendiriannya.
……………………………….

Dan akhirnya ada seorang mahasiswi yang berhasil menjawab.
Girang dia karena akan mendapat nilai A untuk mata kuliah itu.
…………………………….

Berlalulah waktu hingga saat pengumuman nilai semester.
Dan betapa kagetnya sang mahasiswi mendapati nilai C pada mata kuliah yang dijanjikan dosen dapat nilai A.
gimana sih dosennya, kok aku dapet C. kan harusnya nilaiku A” keluh si mahasiswi.
Dengan semangat bergegaslah dia ke ruang dosen untuk memprotes nilainya.
……………………………

“Pak, kok saya dapat nilai C, kan bapak sudah janji bahwa saya dapat nilai A.” protes mahasiswi dengan membara.

Dengan wajah teduh penuh makna sang dosen balik bertanya ke mahasiswi.
“Anda asli jakarta atau dari daerah???”
“saya dari jawa dan disini nebeng di rumah saudara.”terang mahasiswi.

“masing ingat nggak pesan ibu anda ketika mengantarkan anda berangkat ke perantauan?” tanya dosen lagi

Makin bingunglah si mahasiswi. Dicobanya mengingat-ingat masa-masa itu. Lama juga dia berpikir.
“sudah lupa Pak! Memangnya pesan dari orang tua saya apa pak?”

Dengan tersenyum sang dosen menjawab,
“Jangan mudah percaya pada omongan lelaki.”


“??????!!!!!!???%%%$$””




Dari seorang dosen yang melucu

Read More......

Rabu, 01 Desember 2010

Sebelum Tahun Berganti

“Indah sekali langitnya” batin arif sambil menengadahkan kepalanya menikmati hamparan pemandangan yang memukau.
Memang pagi itu langit ibu kota sangat cerah. Bulan dan bintang bercanda di ufuk langit seolah menemani manusia-manusia shubuh berangkat memenuhi panggilan illahi.


Jadi teringat saat-saat di kampung halaman.
Malam sebelum tidur dia biasanya menyempatkan diri duduk di halaman samping rumahnya. Langit cerah menemani kesendirian sambil merenungi kebesaran illahi.
Memandangi langit bertabur jutaan bintang dan bulan mendamaikan hatinya,
Tak jarang sesekali di lihatnya ada bintang-bintang jatuh.

“Subhanallah, keren…..” begitu gumamnya.
Diamatinya rasi-rasi bintang yang menandai arah langit.
“Indah dan kadang bikin merinding, dan kadang diri merasa sangat kecil tatkala memandangi langit yang luas membentang tanpa tiang”
………………………………………………..
Dan pagi yang indah itu bulan tergantung gagah berbentuk sabit. Runcing kedua ujungnya yang tampak semakin menawan dengan venus dibawahnya. Taburan rasi bintang juga menyemarakkan suasana shubuh. Mereka bertasbih dengan caranya masing-masing.

Dan disaat makhluk-makhluk Allah bertasbih memuji kebesaranNya, masih banyak manusia yang terlelap didalam mimpinya, masih banyak manusia yang rela telinganya dikencingi syetan.
………………………………………………..
Bulan sabit itupun menyadarkanku bahwa sudah akan ada pergantian bulan.
Dzulhijjah akan segera berakhir dan akan berganti denganh Muharram. Ini artinya selain pergantian bulan juga akan terjadi pergantian tahun.

“Ya Allah, cepat sekali waktu ini berjalan, kok tiba-tiba udah mau ganti tahun”
“perasaan, baru kemarin menyambut tahun baru Islam di kampung halaman, sekarang udah mau ganti tahun lagi. Tapi sekarang menyambutnya dari tanah rantauan.”
Kubuka kembali tumbukan-tumpukan berkas di dalam pikiran. Kucari target-target yang kutulis tahun lalu.”

Kubaca satu persatu, kuteliti dari awal sampai akhir.
Dan Subhanallah, sudah banyak yang tercapai. Walaupun belum semua.
Kaget, takjub, dan ga nyangka.
Bagaimana bisa semua itu tercapai??
Hanya Allah Yang Maha Mengatur yang bisa membuat itu tercapai.

Sungguh luar biasa memang, mungkin ini salah satu fenomena “law of attraction” atau hukum tarik menarik.
Ketika kita memikirkan sebuah keinginan, dengan tekad kuat ingin mencapainya dan seolah-olah sudah merasakan bahwa keinginan itu sudah tercapai.
Dan tiba-tiba, suatu saat kita akan terkejut bahwa apa yang kita inginkan benar-benar tercapai. Karena Allah yang mengaturnya. Dan Tentunya ada usaha kita didalamnya, disadari maupun tidak.

Mungkin teman-teman juga pernah mengalaminya. Ketika sangat menginginkan sesuatu, tiba-tiba trekabulkanlah keinginan itu dari jalan yang tidak kita sangka-sangka.
So, make your plan, then be positive thinking.
Karena Allah pun sesuai persangkaan hambaNya.
……………………………………………
Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Aku mengikuti sangkaan hambaKu kepadaKu. Dan Aku selalu menyertainya sepanjang ia ingat kepadaKu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
…………………………………………….
Di sisi lain, kucoba flasback waktu-waktu yang telah berlalu.
Senyum pun tersungging di bibir, teringat kejadian lucu dan perilaku bodoh yang terjadi.
Tapi kesedihan juga ikut serta, tatkala pikiran menerawang berbagai musibah yang menimpa diri, keluarga, teman, dan bangsa.
Dan tak lupa penyesalan sangat terasa. Bahwa ternyata masih banyak waktuku yang terbuang percuma.
Potensi waktu sebagai anugerah luar biasa dari Illahi, tak bisa kumanfaatkan untuk hal-hal produktif.

Masih banyak waktu yang berubah menjadi potensi dosa.
Masih banyak rasa malas yang menjangkiti.
Masih banyak pembenaran-pembenaran yang dibuat-buat untuk menutupi kesalahan.
Masih banyak rasa iri dan dengki yang menjangkiti hati,
Masih ada rasa sombong dan riya dalam beramal.
masih banyak yang lainnya.
Dan penyesalan hanya ada di belakang.
……………………………….
Mungkin ku butuh waktu untuk merenung. Waktu khusus yang dikondisikan untuk flashback masa yang terlewat dan merencanakan masa yang akan dilewati.
Tinggal beberapa hari sebelum berpisah dengan tahun ini.

Harus kusempatkan waktu. Tak boleh hanya mencari waktu luang, tetapi harus meluangkan waktu.
Karena Ini hal penting.

Saranya bertaubat pada Allah atas semua kelalaian yang terjadi,
Juga diiringi penyesalan dan pengambilan hikmah atas yang terjadi.
Dan jangan lupa sertakan pula dengan langkah konkrit agar tidak terjadi lagi.
…………………………………………
“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya esok hari.
Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
Luqman :34
…………………………………….
Tetapi jangan berlarut-larut denagn kesedihan itu,
Angkat sedikit bibirmu, tersenyumlah pada diri,
Segera tatap tahun depan dengan jiwa baru.
Segera tetapkan target yang ingin kau capai. Peningkatan diri yang kau canangkan, dan hal-hal baru yang harus kau kuasai.

Perencanaanmu akan mempermudah dan membuatmu lebih bersemangat menatap masa.
Siapkan, perbaiki, dan bekali diri agar menjadi pantas untuk menerima berbagai anugerah luar biasa yang Allah siapkan.

Bismillah


Selamat tahun baru,
Khomsun mohon maaf lahir batin

Read More......