Jumat, 03 Juli 2009

Nikmatnya merokok ???

Kata orang yang hobi merokok, rokok itu nikmat dan bisa membangkitkan semangat hidup. Menurut mereka suatu hari itu tidak lengkap jika tidak ada kepulan asap rokok di mulut mereka.

Sebaliknya bagi orang yang tidak suka merokok, asap rokok adalah sesuatu yang sangat mengganggu dan sesuatu hal yang sia-sia.

Kalau ditinjau dari segi hukumnya, ada ulama yang meMAKRUHkan rokok, bahkan ada pula yang mengHARAMkan merokok itu. Tentunya para ulama itu mempunyai dasar dan alasan masing-masing.

Saudaraku mari kita renungkan sejenak

Coba hitung, jika saja kita adalah seorang pemuda berusia 22 tahun, merokok minimal 1 bungkus sehari. Jika saja harga satu bungkus rokok itu Rp 8.300,- maka dalam satu tahun kita telah menghabiskan Rp 3.000.000,-. Jika Allah Ta’ala memberikan umur sampai 65 tahun dan kebetulan dia masih tetap merokok. Maka dia telah menzalimi dirinya selama 43 tahun (65-22) dan dia telah membakar uang sebanyak Rp 129.000.000,-. Jumlah itu jika dia hanya merokok satu bungkus setiap hari. Bagaimana jika dia merokok 2 atau 3 bungkus per hari? Tentunya uang yang dia bakar juga membengkak menjadi rp 300.000.000,-.

Saudaraku, ingatlah bahwa dihari pembalasan nanti akan ada pertanyaan seputar harta yang kita miliki. DARI MANA KITA MEMPEROLEH HARTA dan KEMANA KITA MEMBELANJAKAN HARTA ITU.

Seandainya nanti ada pertanyaan,” Hai fulan, kemanakan uang sebanyak Rp 300.000.000 telah kau belanjakan selama hidupmu, apakah hanya kaubakar sebagaimana engkau merokok?

Tentunya si fulan akan menjawab,”BENAR.” karena pada hari itu mulut akan dikunci dan berkatalah tangan, kaki dan anggota tubuh kita. Tidak ada dusta dalam persaksian itu. Semua bersaksi dengan sebenar-benarnya.

Rp 300.000.000,- telah kau habiskan untuk merokok, apakah kau sudah berhaji?

Apakah kau sudah berzakat atas hartamu?

Apakah kau sudah menyembelih hewan kurban?

Apakah sudah kau nafkahi keluargamu dengan layak?

Satu jawaban untuk pertanyaan tersebut,”BELUM”

Jika pertanyaan yang sama ditanyakan kepada orang yang menghindari kesia-siaan (merokok) maka jawabannya

“Dengan uang itu saya telah lebih dari 10 kali berhaji/umrah,

zakat harta 25 juta/tahun,

saya berkurban 3 ekor sapi

keluarga hidup layak, dan berbagai kenikmatan lainnya.

belum lagi kesaksian organ tubuh lain yang merasa tersakiti akibat racun dalam rokok tersebut. Paru-paru, liver, jantung dan anggota btubuh lain akan menuntut balas pada kita.

Ingatlah saudaraku,

Bukankah saat ini kondisi umat Islam di Indonesia banyak yang berada di bawah garis kemiskinan?

Harga melambung tinggi, banyak rakyat tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup mereka. Untuk makan saja sulit!!!

Bukankah Rasulullah saw telah menganjurkan pada kita untuk memperhatikan saudara kita yang sangat menderita, kelaparan, kurang gizi,. Rendah pendidikan dan lemah akidahnya!!

Sementara itu, akibat budaya merokok, selama beratus-ratus tahun umat Islam Indonesia mewariskan generasi sakit, malas, bodoh, dan miskin.

Apa kita tidak sadar bahwa merokok itu bukanlah meningkatkan semangat kita, tetapi dengan merokok kita telah menzolimi tubuh kita sendiri. Padahal Allah Ta’ala menciptakan tubuh kita dengan sebaik-baiknya dan anugerah ini harus kita jaga, bukannya kita rusak

Saudaraku, mari kita berusaha bersama-sama untuk mengurangi dan menghilangkan kebiaaan hidup yang penuh dengan kesia-siaan. Akan jauh lebih bermanfaat jika harta yang kita miliki kita gunakan dalam jalan dakwah untuk meneyeru manusia ke jalan kebenaran dan kesabaran.

Wallahu ‘Alam

Inspired by “Sabila Akhbar Press”

0 komentar:

Posting Komentar