Senin, 22 November 2010

dekat dengan Anda seperti dibelakang bajai

Terlihat seorang ibu dengan menggendong puteranya yang masih balita terburu-buru memasuki sebuah bus AC executive jurusan Jakarta.

Memang siang itu terasa sangat panas di sebuah kota kecil di Jawa Timur tersebut.
Dibukanya lembar tiket bus, langsung ibu duduk di bangku sesuai tiket yang dimilikinya.
Belum banyak orang yang ada di dalam bus. Hanya ada ibu beserta anaknya, seorang lelaki duduk tepat di bangku depan ibu, dan seorang wanita duduk di bangku paling belakang.
Dinginnya AC meredakan udara panas di terminal.
Sesekali ibu itu bercanda dengan puteranya….
………………………………………
Suasana dingin berhiaskan bau pewangi udara yang digantung di langit-langit bus berubah menjadi sedikit pengap…..

Ibu itu mencari sumbernya. Didapati kepulan asap putih menyembur dari bangku depannya, dari seorang laki-laki paruh baya yang kalau dilihat dari penampilannya adalah orang berada dan berpendidikan.
Tanpa basa basi ibu langsung nyamperin sumber asap.

“Maaf bapak, bapak tahu kan bahwa ini adalah bus ber AC”
“dan semua orang tahu kalau dilarang merokok di dalam bus AC”, sapa ibu dengan sopan
“dari penampilan, saya rasa bapak adalah orang yang berpendidikan, tetapi kenapa tindakan bapak tidak pendidikan bapak sama sekali???” tutur ibu dengan nada sedikit lebih keras.

Laki-laki itu Cuma melongo, diam tanpa kata.
Dengan wajah malu, keluarlah laki-laki dari bus tanpa mengucap sepatah katapun…….
……………………………………..
…………………………………….
Sampailah bus di sebuah terminal ibu kota, suasana pagi yang segar menyambut kedatangan penumpang.
Sambil menunggu jemputan, ibu dan puteranya duduk beristirahat di ruang tunggu terminal.
Tempat duduk yang tidak terlalu banyak itu lumayan penuh, tidak terlihat ada bangku kosong.
Tiba-tiba ada seorang pemuda yang berdiri dari tempat duduknya dan mempersilakan ibu untuk menempati tempat duduk itu.
Sebenarnya ibu merasa enggan untuk duduk disana, karena disekelilingnya luapan asap rokok mengepul.
Tapi apa boleh buat, Cuma itu tempat yang kosong.

“mas, mau dari mana asalnya?” Tanya ibu ke pemuda disampingnya
“saya dari Ponorogo, ini mau ke Tanah Abang.” Jawab pemuda sambil mengepulkan asap dari mulutnya.
“ibu mau ke mana?’ pemuda balik bertanya
“saya mau ke daerah Jatinegara, ni masih nunggu jemputan.”

“oya mas, itu kan nada tanda dilarang merokok, kenapa mas masih juga merokok di sini??” Tanya ibu
“habis gimana lagi bu. Kan itu Cuma peraturan dan ini kan terminal, daerah bebas untuk semua orang.” Elak pemuda

“oya, mas pernah naik motor terus pas lampu merah motor mas berhenti tepat di belakan bajaj? Tanya ibu
“Oh, kalo itu sering bu. Rasanya sebel banget, sumpek dada ini karena asap bajaj itu. Rasanya pengen saya samperin tu sopir bajaj dan saya omelin” jawab pemuda dengan semangat

“MUNGKIN ITU PULA YANG SAYA RASAKAN KETIKA SAYA BERADA DI SAMPING MAS.” Kata ibu sambil berlalu meninggalkan pemuda.

0 komentar:

Posting Komentar