Eh, udah pagi lagi..
Siang....sore...malam...
Eh, udah esok hari......
itulah waktu, begitu cepat berlalu dan takkan pernah kembali
....................................................
Maha Suci Allah yang berkenan mengembalikan nyawa ini setelah melanglang buana di alam mimpi.
Maha Suci Allah yang mengizinkan mata ini tebuka untuk bisa menikmati indahnya dunia.
Maha Kuasa Allah yang mengatur seluruh urusan makhluk untuk beraktivitas menjemput ridlo dan kasihNya.
Segala Puji bagi Allah yang menciptakan Waktu sebagai salah satu dimensi kehidupan manusia
............................................................
Ketika sang fajar mulai menampakkan biasnya, manusia terbangun dengan berbagai harapan dan cita. Bukan dengan tangan hampa Allah menghidupkan kita di pagi itu. Allah Yang Maha Pemurah menmbekali kita dengan modal yang sangat berharga berupa 24 jam waktu.
Setiap orang mendapatkan jatah yang sama. Tidak kurang, tidak lebih.
...........................................................
Detik...menit...jam....berlalu seiring aktivitas kita
Ada orang yang sibuk sekali, bahkan sampai lupa waktu, lupa makan. Dan yang lebih parah sampai lupa keluarga dan kebahagiaan. Baginya, hidup dan waktunya hanya untuk pekerjaan semata.
Ada orang yang bisa membagi waktu, mana untuk dunia dan mana untuk menghamba pada Sang Khalik. Bagi mereka waktu adalah anugerah yang harus dimanfaatkan semaksimalnya. Karena ada mekanisme pertanggungjawaban di akhir nanti. Siang hari mereka bagai singa yang aktif memburu mangsanya, sedangkan ketika malam tiba, mereka tersungkur bersujud menghamba pada Dzat Penguasa Semesta.
Ada juga orang yang bingung untuk menghabiskan modal waktu tersebut. Bagi yang sedikit kreatif, mereka akan memutar otak dan memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yanng produktif dan bermanfaat.
Tetapi betapa lebih banyak dari kita yang menghabiskan waktu luang itu dengan bermalas-malasan, membicarakan orang lain, tidur panjang, dan kegiatan yang kurang bermanfaat lainnya.
Betapa sia-sia kehidupannya.
Inilah dilema hidup kita...
Di sati sisi ada orang yang merasa kurang dengan 24 jam itu (si sibuk)
Di sisi lain lebih banayk orang yanng merasa 24 jam itu terlalu banyak dan merasa bingung untuk menghabiskannya (si malas).
Jika saja suatu saat, Allah mempertemukan si sibuk dan si malas, mungkin dengan semangat si sibuk berkata pada si malas..
BOLEHKAH AKU BELI WAKTUMU?
Karena aku sangat membutuhkannya. Masih banyak amanah dan hak ummat yang belum kutunaikan.
Masih banyak kewajibanku yang terlalaikan.
BOLEHKAH AKU BELI WAKTUMU?
Dengan waktu itu aku bisa bertobat atas segala dosaku di masa lalu.
Aku ingin bertobat untuk menghapus dosa-dosaku.
Aku ingin minta maaf pada orang-orang yang pernah kudzolimi.
Aku tidak ingin penyesalan menghantuiku.
Aku malu, jika Izrail menjemputku, diriku masih berlumuran dosa.
Karena kematian tidak mengenal penundaan. Kematian tidak bisa dialihkan.
BOLEHKAH AKU BELI WAKTUMU?
Dari pada waktumu sia-sia tiada makna..
Dari pada waktumu menimbulkan potensi dosa,
berikanlah padaku..
Aku sangat membutuhkannya...
BOLEHKAN AKU BELI WAKTUMU?
Karena aku sangat ingin menikmati Ramadhan ini lebih lama..
Satu bulan terasa cepat berlalu
Satu bulan waktu yang kurang bagiku, bahkan aku ingin seluruh bulan adalah Bulan Ramadhan.
Masih banyak hal yang ingin kulakukan dibulan yang mulia ini...
BOLEHKAH AKU BELI WAKTUMU?
Itulah kawan,
Waktu sangat berharga..
Selamilah relung jiwamu..
Temukan potensi-potnsimu untuk bisa kau kembangkan di saat luangmu..
Jangan biarkan waktu berlalau sia-sia..
Jangan biarkan dia hilang tanpa makna..
Dan jangan biarkan waktumu menjadi potensi dosa yang menjerumuskan diri ke neraka....
MASIHKAH KITA RELAKAN WAKTU KITA UNTUK HAL YANG SIA-SIA??
Jika masih ada, IZINKAN AKU BELI WAKTUMU....
Wallahu ‘Alam
KHOMSUN dan KELUARGA MOHON MAAF atas segala KHILAF..
Taqobalallahu mina wa minkum....
Ya Allah izinkan kami untuk bisa menikmati Ramadhan tahun depan....